Skandal Pesta saat Lockdown, PM Inggris: Saya Tidak Melihat Bukti Ada Pemerasan

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 21 Januari 2022 14:01 WIB
PM Inggris Boris Johnson (Foto: PA Media)
Share :

Tapi ‘backbencher’ terkemuka Tory, Steve Baker, mengatakan kepada podcast Pemikiran Politik BBC bahwa itu "tampak seperti skakmat" untuk perdana menteri.

“Jujur, saat ini, saya sedang mencari kepemimpinan di kabinet,” katanya kepada pembawa acara Nick Robinson.

"Saat ini, saya khawatir itu memang terlihat seperti skakmat - tetapi apakah dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri, kita lihat saja,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPR Sir Lindsay Hoyle mengatakan "tuduhan serius" telah dibuat, dan anggota parlemen dengan keprihatinan harus menulis kepadanya.

Dia mengatakan menteri pemerintah dan mereka yang bekerja untuk mereka "tidak berada di atas hukum pidana," setelah Wragg mengatakan anggota parlemen prihatin tentang potensi pemerasan harus menghubungi Polisi Metropolitan.

"Penyelidikan dugaan tindak pidana adalah urusan polisi dan keputusan tentang penuntutan adalah untuk CPS [Crown Prosecution Service],” ujarnya.

Seorang anggota parlemen mengatakan kepada BBC bahwa beberapa pembangkang telah diancam dengan pemotongan dana, sementara perombakan batas parlemen yang akan datang tahun depan juga telah digunakan untuk memadamkan pemberontakan.

"Sudah dilakukan pada yang paling lemah untuk dijadikan contoh," ujarnya.

Namun, anggota parlemen Tory Anthony Mangnall, mengatakan dia tidak pernah diancam, meskipun memberontak terhadap pemerintah dalam "banyak hal".

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya