Di Irak, ISIS melancarkan serangan hampir setiap hari. Di Lebanon, para pejabat mengatakan telah menemukan tempat perekrutan yang subur di kota Tripoli.
Pekan lalu ISIS meluncurkan serangan terbesarnya dalam tiga tahun ketika para pejuang kelompok itu berusaha membebaskan narapidana dari sebuah penjara di timur laut Suriah. Seragan itu mengalami kebuntuan selama seminggu, dan ratusan narapidana ISIS, termasuk anak-anak, serta sejumlah pejuang Kurdi yang didukung AS, tewas dalam pertempuran itu.
Meningkatnya kekerasan ISIS membuat pejabat keamanan di kawasan itu gelisah, justru karena gambarannya lebih suram daripada di masa kejayaan ISIS, ketika kelompok itu merebut Mosul pada tahun 2014. Kemudian, koalisi pimpinan AS, serta Syiah yang didukung Iran kelompok bersenjata, bertempur selama bertahun-tahun yang akhirnya menyebabkan wilayah ISIS menguap. Sekarang ISIS hampir tidak terlihat. Penyebarannya dapat dideteksi tetapi tampaknya tidak memiliki satu sumber pun.
(Susi Susanti)