Sebut Iran Ancaman Terbesar, Israel Klaim Kebebasan Bertindak

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 07 Februari 2022 08:56 WIB
PM Israel Naftali Bennet (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menyebut Iran sebagai "ancaman terbesar bagi Israel" selama pertemuan kabinet di Yerusalem pada Minggu (6/2). Perdana menteri juga berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan untuk membahas kekhawatiran yang berkembang tentang Iran dan kesepakatan nuklir potensial yang sedang dibahas di Wina.

"Siapa pun yang berpikir bahwa kesepakatan akan meningkatkan stabilitas adalah keliru," kata Bennett, menurut pernyataan yang dirilis ke publik. Bennett membahas “agresi yang tumbuh” Iran dan “langkah-langkah untuk memblokir program nuklir Iran” saat melakukan hubungan telepon dengan Biden, menuduh Iran meningkatkan serangan regional di tengah negosiasi.

“Begitulah cara Anda melakukan negosiasi, gaya Teheran,” lanjutnya.

Baca juga: Pertama Kali, PM Israel Akan Kunjungi Uni Emirat Arab

Pemimpin Israel kemudian berjanji bahwa Israel akan mempertahankan "kebebasan bertindak" dalam cara berurusan dengan Iran, apakah ada perjanjian nuklir atau tidak.

 Baca juga: Perundingan Perjanjian Nuklir Iran Kembali Dilanjutkan

“Kami saat ini menutup celah dan membangun kekuatan militer Israel selama bertahun-tahun dan bahkan beberapa dekade mendatang. Israel akan mempertahankan kebebasan bertindak dalam hal apa pun, dengan atau tanpa kesepakatan,” terangnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya