Puan Tak Disambut Ganjar Pranowo saat Kunker ke Jateng, Kemendagri: Itu Persoalan Etika Saja

Felldy Utama, Jurnalis
Selasa 15 Februari 2022 13:31 WIB
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku tak disambut gubernur saat melakukan kunjungan kerja.

Belakangan diketahui bahwa gubernur yang tak menyambut Puan Maharani itu yakni Ganjar Pranowo setelah adanya pernyataan dari Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

Dia menjelaskan bahwa alasan yang membuat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tak menyambut kehadiran Ketua DPR RI, Puan Maharani saat kunjungan ke Kota Solo beberapa waktu lalu lantaran tengah berada di Jakarta.

“Kalau kemarin Pak Ganjar itu ada presentasi mitigasi bencana, undangannya terlalu malam sehingga Pak Ganjar terlanjur berangkat ke Jakarta. Sebab di sana sudah dijadwalkan untuk presentasi kebencanaan,” kata Rudy dalam keterangan tertulisnya, Minggu 13 Februari 2022.

Eks Wali Kota Solo ini meminta hal tersebut tidak dibesar-besarkan. Sebab, ada perbedaan antara eksekutif dan legislatif itu berbeda.

Baca juga: Ganjar Tak Sambut Puan yang Berkunjung ke Jateng, Ini Alasannya

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik turut angkat bicara. Menurutnya, hal itu hanya permasalahan etika saja.

"Oh gini itu masalah apa ya, masalah etika ya. Kita punya rumah sebagai kepala daerah ada tamu kan wajib menjamu," kata Akmal di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Puan dan Ganjar Dinilai Miliki Visi Perkuat Kebhinekaan di Indonesia

Dia menyampaikan bahwa etika menyambut tamu memang sudah menjadi budaya khas ketimuran yang berlaku juga di Indonesia.

"Itu persoalan etika saja, menurut kami inilah kelebihan kita di timur walaupun sudah diatur di dalam UU tapi itu bagian dari etika bahwa kepala daerah penyelenggara pemerintahan ketika ada elemen penyelenggara lain datang ya dia datang. Begitu," ujarnya.

Akmal menegaskan bahwa memang sudah semestinya jika ada penyelenggara pemerintah lain, kepala daerah datang dan mendampingi. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari kolaborasi.

"Iya sebaiknya iya (datang dan mendampingi) karena itu persoalan sinergitas tidak ada sebuah penyelenggara pemerintah yang jalan sendiri semua butuh kolaborasi," pungkasnya.

Baca juga: Puan Maharani: NU Selalu Gelorakan Spirit Hubbul Wathon Minal Iman

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya