KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dia tidak takut untuk bernegosiasi dengan Rusia untuk perang yang saat ini terjadi. Namun, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan untuk melakukannya.
Berbicara di Kiev pada Jumat (25/2/2022) dini hari, Zelensky mengatakan telah menghubungi mitra Ukraina di Barat, memberi tahu mereka bahwa nasib negara itu tengah dipertaruhkan.
BACA JUGA : Biodata Presiden Ukraina Volodymr Zelensky, Mantan Komedian yang Ternyata Keturunan Yahudi
"Saya bertanya kepada mereka, apakah Anda bersama kami?," kata Zelensky sebagaimana dilansir RT.
“Mereka menjawab bahwa mereka bersama kita (Ukraina), tetapi mereka tidak ingin membawa kita ke dalam aliansi. Saya telah bertanya kepada 27 pemimpin Eropa, apakah Ukraina akan berada di NATO, saya telah bertanya kepada mereka secara langsung, semua takut dan tidak menanggapi”.
Zelensky menuding sekutu-sekutu Barat Ukraina telah meninggalkan negara itu sendiri di tengah invasi Rusia.
“Kami ditinggal sendiri. Siapa yang siap berperang untuk kita? Sejujurnya, saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Sejujurnya, semua orang takut,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan, pada Kamis (24/2/2022) Rusia mengirim pasukan ke Ukraina dalam apa yang disebut Presiden Vladimir Putin sebagai operasi militer khusus untuk "demiliterisasi dan de-nazifikasi" Ukraina.
Moskow sejak itu telah menyatakan kesiapan bernegosiasi dengan Kiev jika pemerintahan Zelensky setuju untuk membahas status netral bagi Ukraina di antara hal lainnya.
Dalam sebuah pidato pada Jumat, Zelensky mengatakan bahwa dia terbuka untuk berbicara tentang potensi status netral Ukraina, tetapi bersikeras bahwa negaranya membutuhkan jaminan pihak ketiga.
“Kami tidak takut dengan Rusia, kami tidak takut untuk berbicara dengan Rusia, berbicara tentang segalanya: jaminan keamanan untuk negara kami dan status netral. Tapi kita tidak berada di NATO sekarang, jaminan keamanan apa yang akan kita miliki? Negara mana yang akan memberikanya?,” kata Zelensky sebelum menambahkan bahwa harus ada pembicaraan yang dapat mengakhiri serangan militer Rusia.
Pada Kamis, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "status netral dan penolakan penempatan sistem senjata (ofensif)" di Ukraina adalah "garis merah" yang ditetapkan Putin untuk Ukraina, mengatakan bahwa sekarang semuanya tergantung pada Kiev.
(Rahman Asmardika)