"[Presiden Belarusia] Alexander Lukashenko telah mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia tetap berada di darat selama delegasi Ukraina melakukan perjalanan, pembicaraan, dan kembali,” lanjutnya.
Pengumuman itu muncul setelah Rusia mengumumkan bahwa delegasinya telah terbang ke Belarus untuk menunggu pembicaraan.
Zelenskyy awalnya menolak langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa setiap pembicaraan harus dilakukan di tempat lain selain Belarusia karena Rusia menempatkan kontingen besar pasukan sebelum menginvasi Ukraina awal pekan ini.
Berita pertemuan itu muncul tak lama setelah Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "pernyataan agresif" oleh negara-negara NATO.
(Susi Susanti)