UKRAINA – Seorang juru bicara di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, pembangkit terbesar di Eropa yang terbakar, Andrii Tuz mengatakan penembakan di area pembangkit telah berhenti dan tingkat radiasi tercatat normal meski kebakaran terus berlanjut di fasilitas itu.
Tuz mengatakan pembangkit tersebut tidak mengalami kerusakan kritis, meskipun hanya satu unit pembangkit listrik dari enam yang beroperasi.
Dalam posting Facebook sebelumnya, Tuz mengatakan setidaknya satu unit pembangkit listrik di pembangkit nuklir terkena dalam pertempuran itu. "Banyak peralatan teknis yang terkena," katanya kepada CNN.
Sebelumnya pejabat Ukraina mengatakan petugas pemadam kebakaran tidak dapat mengakses pembangkit nuklir. Tuz mengatakan ketika petugas pemadam kebakaran tiba, mereka disambut dengan senjata dan berbalik arah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa Terbakar
Sementara itu, tingkat radiasi di area pembangkit juga dinyatakan normal.
“Regulator nuklir Ukraina mengatakan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak ada perubahan yang dilaporkan dalam tingkat radiasi di situs Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia," cuit IAEA pada Jumat (4/3).
Baca juga Pembangkit Nuklir Terbakar, Menlu Ukraina: Rusia Menembak dari Semua Sisi
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa menurut situs web pembangkit tersebut. Ini mendukung seperlima dari total tenaga listrik yang dihasilkan di Ukraina.
Pembangkit nuklir ini memiliki enam unit secara total, dengan yang pertama terhubung ke jaringan listrik pada tahun 1984, dan yang keenam terhubung pada tahun 1995.
Diketahui, kebakaran terjadi di pembangkit nuklir saat pasukan Rusia diklaim menyerang "dari semua sisi," dan petugas pemadam kebakaran tidak dapat mencapai lokasi.
(Susi Susanti)