Kota berpenduduk 400.000 jiwa itu berada dekat dengan perbatasan Rusia dan kunci untuk menciptakan koridor darat yang memungkinkan pemberontak yang didukung Rusia di Luhansk dan Donetsk untuk bergabung di Krimea.
Pengepungan pasukan Rusia telah menyebabkan pasokan air dan listrik ke Mariupol terputus, dengan pejabat kota memperingatkan potensi terjadinya krisis kemanusiaan.
Rusia mengatakan tindakannya di Ukraina adalah "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang disebutnya nasionalis berbahaya.
Ukraina dan sekutu Baratnya mengabaikan deskripsi itu dan menyebutnya sebagai invasi yang tidak dapat dibenarkan. Ratusan warga sipil tewas dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan lebih dari satu juta orang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.
(Rahman Asmardika)