MARIUPOL - Seorang wanita hamil yang mengalami luka-luka dan dibawa dengan tandu dari rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina yang terkena serangan Rusia pekan lalu telah meninggal bersama dengan bayinya, demikian dilaporkan The Associated Press.
Perempuan yang belum dapat diidentifikasi itu, merupakan satu dari tiga wanita hamil yang dilacak oleh AP dari rumah sakit bersalin yang pada Rabu (9/3/2022) dibombardir di Kota Mariupol, Ukraina. Dua wanita laiinya selamat dengan putri mereka yang baru lahir.
BACA JUGA: Serangan Udara Rusia Hantam RS Bersalin, AS: Tindakan Biadab!
Dalam video dan foto yang diambil oleh wartawan AP setelah serangan di rumah sakit, wanita yang terluka itu mengelus perut kiri bawahnya yang berdarah saat petugas darurat membawanya melewati puing-puing. Wajahnya yang pucat mencerminkan keterkejutannya atas apa yang baru saja terjadi.
Itu adalah salah satu momen paling brutal sejauh ini dalam perang di Ukraina yang telah memasuki hari ke-19.
Wanita itu dibawa ke rumah sakit lain, lebih dekat ke garis depan, di mana dokter mencoba menyelamatkannya. Menyadari dia kehilangan bayinya, petugas medis berkata, dia berteriak kepada mereka, "Bunuh aku sekarang!"
Dr Timur Marin mengatakan pada Sabtu (12/3/2022) bahwa panggul wanita itu telah hancur dan pinggulnya terlepas. Bayinya dilahirkan melalui operasi caesar tetapi "tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan," katanya.
Mereka mencoba menyelamatkan wanita itu, dan "lebih dari 30 menit resusitasi ibu tidak membuahkan hasil," kata Marin. “Keduanya meninggal.”
Dalam kekacauan setelah serangan udara, petugas medis tidak mendapatkan namanya sebelum suami dan ayahnya mengambil jasadnya. Dokter mengatakan mereka bersyukur bahwa dia tidak berakhir di kuburan massal yang digali untuk banyak kematian Mariupol.