Presiden Ukraina: Hanya Saya dan Putin yang Bisa Membuat Kesepakatan Damai

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 21 Maret 2022 09:12 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: AFP)
Share :

WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (20/3) memperbarui permohonannya untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Rusia. Melalui televisi Amerika Serikat (AS), dia mengatakan negosiasi adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

Dia menekankan bahwa dia dan Presiden Vladimir Putin adalah satu-satunya pelaku yang mampu mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran, yang sekarang telah memasuki minggu keempat.

Namun dia memberi isyarat bahwa dia akan memberikan garis tegas terhadap penyerahan wilayah Ukraina, termasuk dua wilayah yang memisahkan diri dari pro-Moskow.

"Saya siap untuk bernegosiasi dengan dia," kata Zelensky kepada acara CNN Fareed Zakaria GPS.

Baca juga: Zelensky Tegur Israel: Mengapa Tidak Kirim Senjata ke Ukraina? 

"Saya pikir tanpa negosiasi kita tidak dapat mengakhiri perang ini," lanjutnya melalui seorang penerjemah.

"Jika hanya ada satu persen kesempatan bagi kita untuk menghentikan perang ini, saya pikir kita perlu mengambil kesempatan ini untuk memiliki kemungkinan bernegosiasi, kemungkinan berbicara dengan Putin," katanya.

Baca juga:  Zelensky: Ukraina Tidak Akan Kompromi Integritas Teritorial dan Kedaulatan, Negosiasi Akhiri Perang Tetap Lanjut

"Dialog adalah satu-satunya jalan keluar dan saya pikir hanya kita berdua, saya dan Putin, yang dapat membuat kesepakatan tentang ini," ungkapnya.

"Jika upaya ini gagal, itu berarti ini adalah perang dunia ketiga,” lanjutnya.

Zelensky berulang kali memperingatkan potensi konflik Rusia-Ukraina untuk berkembang menjadi perang global habis-habisan.

Pengulangan seruan Zelenskyy untuk pembicaraan damai datang ketika dia dan warga Ukraina lainnya menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah pihak berwenang mengatakan pasukan penyerang telah mengebom sebuah sekolah yang menampung sekitar 400 orang di kota Mariupol yang terkepung.

"Pasukan Rusia datang untuk memusnahkan kami, untuk membunuh kami," ujarnya.

Zelensky yang telah muncul sebagai pahlawan nasional karena sikapnya yang sangat terbuka terhadap Putin dan pasukannya, telah berbicara tentang perlawanan sengit Ukraina terhadap invasi dan mengatakan kepada Rusia bahwa beberapa ribu tentaranya telah tewas dalam pertempuran sejauh ini.

Bulan lalu, dalam sebuah langkah yang dianggap sebagai pemicu konflik, Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk, sebagai entitas independen. Kemudian perdebatan kian memanas tentang apakah Zelensky akan mengakui wilayah tersebut sebagai cara untuk mengakhiri perang.

Tetapi pada Minggu (20/3) Zelensky berdiri menantang.

"Anda tidak bisa hanya menuntut dari Ukraina untuk mengakui beberapa wilayah sebagai republik independen," katanya kepada CNN.

"Kompromi ini benar-benar salah. Kita harus membuat model di mana Ukraina tidak akan kehilangan kedaulatannya, ini integritas teritorialnya,” lanjutnya.

Krisis di Ukraina telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Putin mengklaim berusaha menghapus kecenderungan pro-Barat di negara bekas Soviet itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya