Intelijen Ukraina: Elit AS Rencanakan Bunuh Putin dan Pilih Penggantinya, Termasuk Pakai Racun

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 22 Maret 2022 12:42 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajaran bawahannya (Foto: AFP)
Share :

UKRAINA - Sumber intelijen Ukraina mengatakan para pengusaha atau orang-orang bisnis dan politisi yang kuat berencana untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengangkat Presiden baru.

Menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina sekelompok orang yang berpikiran sama diduga ingin menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin untuk memulihkan hubungan ekonomi negara itu dengan Barat. Seperti diketahui, upaya berkelanjutan Rusia untuk menyerang Ukraina telah menyebabkan sanksi berat dari Barat, menargetkan oligarki elit dan juga membatasi akses Moskow ke cadangan devisa.

"Sebagian dari elit politik Rusia melihat Direktur Layanan Keamanan Federal Alexander Bortnikov sebagai penerus Putin,” terangnya.

Baca juga: Banyak Informasi Militer Salah dan Bocor, Putin Diklaim Tangkap Kepala Militernya Sendiri

Sumber tersebut mengklaim bahwa Bortnikov dan anggota berpengaruh lainnya dari elit politik dan bisnis sedang mempertimbangkan cara untuk memecat Presiden – termasuk menggunakan jalan meracuni Putin.

Baca juga: Rusia Catat 9.861 Angkatan Bersenjata Meninggal di Perang Ukraina, Laporan Segera Dihapus

"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa anggota elit Rusia lainnya yang berpengaruh sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan. Secara khusus, keracunan, sakit mendadak, atau 'kecelakaan' lainnya tidak dikecualikan," ujar sumber itu.

Bortnikov, Direktur Layanan Keamanan Federal, dilaporkan "tidak disukai" oleh Putin.

"Alasan resmi jatuhnya pemimpin FSS adalah kesalahan perhitungan yang fatal dalam perang melawan Ukraina,” lanjut sumber itu.

"Bortnikov dan departemennya bertanggung jawab untuk menganalisis pandangan penduduk Ukraina dan kapasitas tentara Ukraina,” ujarnya.

Tentara Rusia dilaporkan menembak diri mereka sendiri di kaki untuk pergi ke rumah sakit dan menghindari pertempuran di Ukraina. Menurut perkiraan AS, dalam tiga minggu pertempuran, Rusia telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara, dengan semangat tentara yang terus goyah dan menurun.

Dengan laporan hukuman berat menunggu tentara yang meninggalkan lapangan di Rusia, dilaporkan bahwa beberapa mengambil tindakan ekstrim untuk melarikan diri dari pertempuran.

Menurut outlet media Belarusia NEXTA, percakapan pasukan Rusia yang dicegat menunjukkan bahwa pasukan Rusia yang putus asa "mencari amunisi Ukraina untuk menembak kaki mereka sendiri dan pergi ke rumah sakit".

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya