CHINA - China dilaporkan telah merundingkan pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon, memicu alarm peringatan di Amerika Serikat (AS) dan Australia karena potensi Beijing mendapatkan tempat berpijak di Pasifik Selatan yang dapat memblokir lalu lintas pengiriman.
New York Times melaporkan pada Jumat (25/3) dengan mengutip dokumen yang dibocorkan oleh penentang kesepakatan, pejabat China dan Pulau Solomon hampir menandatangani perjanjian.
Jika selesai, pakta tersebut akan memberi Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare kemampuan untuk meminta perlindungan kepada China, seperti dalam kasus kerusuhan sipil. Beijing akan diberikan hak untuk merapatkan kapal perang dan mengakses semua fasilitas yang diperlukan di pulau-pulau itu.
Baca juga: Sehari Setelah Kerusuhan, Polisi Australia Ambil Kendali Ibu Kota Kepulauan Solomon
Kementerian luar negeri Australia mengkonfirmasi keaslian rancangan perjanjian keamanan dan berpendapat bahwa “keluarga Pasifik”-nya paling cocok untuk memberikan bantuan keamanan ke Kepulauan Solomon. Disebutkan bahwa Australia telah membantu negara itu di masa lalu, seperti ketika mengaktifkan perjanjian keamanan 2017 dengan Kepulauan Solomon untuk membantu memulihkan ketertiban selama kerusuhan November lalu.
Baca juga: Massa Jarah Toko dan Bakar Gedung Parlemen, Kepulauan Solomon Berlakukan Lockdown 36 Jam