UKRAINA - Sekutu non-NATO utama Amerika Serikat (AS), Qatar, bersama dengan Arab Saudi, telah mempermalukan dan menyalahkan Barat karena memberikan lebih banyak perhatian secara tidak proporsional ke Ukraina daripada konflik di negara-negara di Timur Tengah.
“Penderitaan kemanusiaan yang telah kita lihat di Ukraina telah menjadi penderitaan banyak negara di kawasan ini selama bertahun-tahun, dan tidak ada yang terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani selama pembicaraan meja bundar di Forum Doha tahunan pada Sabtu (26/3).
Dia mengingatkan delegasi tentang kebrutalan terhadap rakyat Suriah, Palestina, Libya, Irak, atau Afghanistan. Dia mengatakan dalam pandangannya kita belum pernah melihat tanggapan global terhadap mengatasi penderitaan itu.
“Peristiwa di Ukraina harus menjadi seruan untuk membangunkan semua orang di komunitas internasional untuk melihat wilayah kami dan untuk mengatasi masalah dengan tingkat komitmen yang sama," tegas Menlu.
Baca juga: Negara-Negara Timur Tengah Terpecah Tanggapi Perang Rusia-Ukraina
Sikap Qatar didukung oleh Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, yang setuju bahwa “keterlibatan komunitas global itu sangat berbeda.”
Baca juga: Jenderal AS: Perang Rusia-Ukraina Bisa Meluas ke Timur Tengah
“Persatuan trans-Atlantik saat ini, patut dipuji. Tetapi saya pikir Anda harus memiliki percakapan yang jauh lebih baik dengan komunitas global lainnya,” tambahnya.