Ular juga diketahui menunjukkan perbedaan regional dalam perilaku mereka. King kobra adalah satu-satunya spesies ular yang mengumpulkan bahan dan membangun sarang untuk telurnya, tetapi telur di sarang itu mungkin diperlakukan berbeda tergantung wilayahnya. Di beberapa daerah, induknya merayap setelah bertelur, sementara di tempat lain, ia mungkin mengerami mereka dengan cara yang sama seperti burung.
Tapi bukan hanya perbedaan fisik dan perilaku yang memisahkan keempat garis keturunan ular kobra ini, para peneliti juga perlu mengetahui apakah populasi king kobra secara genetik berbeda.
Mengumpulkan data seperti itu tentang ular berbisa terbesar di dunia menjadi tugas yang menantang. Ahli biologi P. Gowri Shankar, penulis utama studi dan ahli king kobra di Kālinga Center for Rainforest Ecology di Karnataka, India, menghabiskan waktu bertahun-tahun menjelajahi hutan tropis untuk mencari ular yang bisa ditangkap dan dipelajari.
"Jika itu katak, jika itu kura-kura, itu akan lebih mudah," kata Shankar kepada National Geographic.
"Raja kobra adalah cerita yang berbeda,” lanjutnya.