"Dewan Keamanan PBB akan lebih tepat disebut Dewan Ketidakamanan PBB," ujarnya. Dia menilai DK PBB telah berulang kali gagal bertindak secara memadai dalam menghadapi kekejaman di tempat-tempat seperti Myanmar, Afghanistan, dan Suriah.
Direktur Amnesty di Eropa Timur dan Asia Marie Struthers sependapat. Dia mengatakan pada pengarahan terpisah di Paris bahwa para peneliti di Ukraina telah mendokumentasikan penggunaan taktik yang sama seperti di Suriah dan Chechnya, termasuk serangan terhadap warga sipil dan penggunaan senjata yang dilarang berdasarkan hukum internasional.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pekan lalu mengatakan bahwa informasi publik dan intelijen yang dikumpulkannya merupakan bukti kuat bahwa militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP pada Senin (28/3) bahwa sekitar 5.000 orang telah dimakamkan di Mariupol saja.
Rusia adalah pendukung utama pemerintah Suriah dalam perang yang meletus pada Maret 2011.
(Susi Susanti)