Kim Sho-yun, wakil presiden Federasi Tato Korea, juga mengkritik keputusan terbaru, dengan mengatakan undang-undang saat ini "omong kosong" terutama mengingat pasar tato negara yang berkembang dan status global yang meningkat.
"Mengapa mereka bersikeras bahwa tato adalah prosedur medis padahal dokter tidak bisa dan tidak melakukan itu?," katanya sambil menangis pada konferensi pers di depan gedung pengadilan. Dia bersumpah untuk melanjutkan perjuangan agar tato bisa legal di Korea Selatan.
Popularitas "K-tato" telah melonjak di dalam dan luar negeri dalam beberapa tahun terakhir berkat desain garis halus, detail halus, dan penggunaan warna berani.
Meski tato biasanya ditutup-tutupi di televisi, banyak selebriti Korea, termasuk anggota band K-pop, memamerkannya di media sosial.
Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Korea Selatan mendukung legalisasi tato, tetapi asosiasi medis menentangnya, dengan mengatakan penggunaan jarum adalah prosedur invasif yang dapat merusak tubuh.
Presiden terpilih Yoon Suk-yeol menyatakan dukungannya sebelum pemilihan bulan ini untuk melegalkan apa yang disebut tato kosmetik, yang semi permanen dan populer untuk mempercantik alis, garis mata dan garis rambut.
(Rahman Asmardika)