Saat meletus, Gunung Tambora memuntahkan lelehan lava panas dengan batu berterbangan ke langit bersama gas mematikan yang menewaskan 17.000 jiwa. Selain itu, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil.
Akibatnya, kala itu siang hari berubah menjadi gelap gulita. Bahkan, tebalnya debu letusan Gunung Tambora sampai menyelimuti Pulau Bali dan melayang terus menyebar mengelilingi dunia dan menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun sebelum turun melalui hujan.
Namun, dampaknya terjadi hujan tanpa henti selama delapan minggu, sehingga memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris. Bahkan, dampak letusan Gunung Tambora kala itu juga mengakibatkan gagal panen di Tiongkok dan beberapa negara Eropa.
(Fahmi Firdaus )