Rusia Tuduh Ukraina Dalang di Balik Serangan Rudal yang Hantam Stasiun Kereta Api

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 09 April 2022 11:56 WIB
Serangan rudal hantam stasiun kereta api (Foto: AP)
Share :

RUSIA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan sebuah rudal balistik Tochka U, yang dilaporkan menewaskan puluhan warga sipil di kota Kramatorsk, Ukraina pada Jumat (8/4), datang dari sebuah kota di bawah kendali pasukan Ukraina.

Moskow mengatakan rudal itu ditembakkan dari Dobropole, sekitar 45 km barat daya kota.

Serangan mematikan itu menghantam stasiun kereta api utama di Kramatorsk ketika diperkirakan 4.000 orang sedang menunggu kereta evakuasi di sana. Hitungan korban terbaru oleh pemerintah kota mengatakan 39 orang tewas dalam insiden itu dan 87 terluka.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Rusia menyatakan pasukan Ukraina pasti menargetkan stasiun tersebut untuk mengganggu evakuasi dan menjaga warga sipil di kota sehingga mereka dapat digunakan sebagai ‘perisai’ manusia selama pertempuran yang akan datang untuk itu.

Baca juga: Presiden Ukraina: Serangan di Stasiun Kereta Api Disengaja, Gunakan Rudal Balistik Jarak Pendek Tochka U

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa Kiev adalah satu-satunya pihak dalam konflik Ukraina yang menggunakan rudal Tochka U usang buatan Soviet.

Baca juga: Presiden Ukraina: Serangan Rudal Rusia di Stasiun Kereta Api Adalah Kejahatan Perang

Kramatorsk adalah sebuah kota di bagian utara wilayah Donetsk, dan diklaim oleh Republik Rakyat Donetsk sebagai bagian dari wilayahnya. Ketika permusuhan pecah di Ukraina timur setelah Maidan 2014, kota itu tetap berada di bawah kendali Kiev.

Kiev menuduh Rusia menyerang stasiun tersebut, mengklaim warga sipil menjadi sasaran dengan sengaja dengan maksud untuk membunuh. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan itu menjadi contoh terbaru bahwa Rusia adalah “penjahat yang tidak mengenal batas.”

Klaim awal dari pejabat Ukraina mengatakan rudal Iskander digunakan, tetapi gambar bagian ekor Tochka U yang diambil di tempat kejadian kemudian membanjiri media sosial. Walikota Kramatorsk Aleksandr Goncharenko mengatakan puing-puing rudal ditemukan 40 meter dari tempat sebagian besar kerusakan terjadi.

Adapun akun pro-Ukraina di media sosial mengklaim bahwa Rusia juga memilikinya, tetapi gambar yang disajikan sebagai bukti diambil di Belarusia, yang memang memiliki beberapa sistem Tochka U di gudang senjatanya.

Pasukan Belarusia diketahui melakukan uji coba rudal jenis ini selama latihan bersama dengan Rusia pada pertengahan Februari lalu. Minsk adalah sekutu dekat Rusia dan mengizinkannya menggunakan wilayahnya untuk melancarkan serangan di Ukraina, tetapi bersikeras tidak menyediakan pasukannya untuk operasi itu.

Diketahui, Moskow menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk. Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya