JERMAN - Uni Eropa (UE) telah menyetujui embargo batubara Rusia dan penutupan pelabuhannya untuk kapal-kapal Rusia.
Blok tersebut telah membekukan aset senilai 30 miliar euro (Rp469 triliun) dari individu dan perusahaan Rusia dan Belarusia yang masuk daftar hitam.
Dalam perjalanan ke Kyiv, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kepada wartawan bahwa UE akan memasok 7,5 juta euro (Rp117 miliar) untuk melatih jaksa Ukraina untuk menyelidiki kejahatan perang, yang dituduh dilakukan oleh Rusia.
Sanksi terbaru ini dikeluarkan menyusul serangan rudak yang menghantam stasiun kereta api di Ukraina. Para pemimpin dunia mengutuk serangan di Kramatorsk, ibu kota Donetsk. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Rusia berada di balik "kekejaman yang mengerikan" yang dikutuk Prancis sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Baca juga: Inggris Stop Impor Batu Bara dan Minyak dari Rusia pada Akhir Tahun Ini
“Kebohongan Rusia bukan tandingan bukti tak terbantahkan tentang apa yang terjadi di Ukraina,” kata Biden, menyebut invasi itu “kemarahan bagi kemanusiaan kita bersama”.
Baca juga: Presiden Ukraina: Serangan Rudal Rusia di Stasiun Kereta Api Adalah Kejahatan Perang
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, di Twitter, dan menteri pertahanan Inggris Ben Wallace, selama kunjungan ke Rumania, keduanya mengecam serangan itu.
Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan ada "banyak bukti bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina" dan kedutaan AS di Ukraina mengecamnya sebagai "satu lagi kekejaman yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina".
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell di Kyiv diketahui bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengunjungi lokasi pembunuhan warga sipil di kota Bucha.
(Susi Susanti)