JAKARTA - Dua orang tukang ojek menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kampung Numbuk, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, pada pukul 10.00 WIT. Dalam penembakan tersebut, satu tewas dan satu orang kritis.
Korban tewas bernama Saleno Lolo, warga Kampung Purleme, Distrik Mulia, sedangkan korban kritis bernama Anwar, warga Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Korban tewas alami luka tembak di dada sebelah kiri tembus kebelakang, sedangkan Anwar alami luka tembak di kepala.
BACA JUGA:Kasus Penembakan Pegawai Dishub Makassar, Polisi: Proyektil Berasal dari Pabrikan
Berdasarkan informasi yang diterima Okezone, Selasa (12/4/2022). Kejadian tersebut bermula ketika Pos apkam Tingginambut, mendengar suara tembakan sebanyak enam kali rentetan dan dilanjutkan dua kali tembakan satu-satu, dengan jarak dari Pos Apkam Tingginambut kurang lebih 700 meter.
Setelah mendengar bunyi tembakan seluruh Pos apkam Tingginambut melaksanakan siaga satu. Lalu, Danpos Maleo, Pospol dan Pos Ramil Tingginambut melaksanakan koordinasi memastikan bunyi tembakan tersebut.
BACA JUGA:Dibohongi soal Penembakan 3 Prajurit oleh KKB, Jenderal Andika: Proses Hukum Danposnya!
Pada saat berkoordinasi datang masyarakat (OAP) dengan menggunakan sepeda motor melaporkan bahwa ada 2 orang tukang ojek tergeletak di jalan raya Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, lalu petugas evakuasi kedua korban menuju ke RSUD Mulia.
Korban kritis langsung dilarikan ke ruang operasi untuk diambil tindakan medis, sedangkan untuk korban meninggal ditangani diruang tindakan.
Diketahui, kedua korban tersebut sedang mengantar penumpang ke arah Distrik Tingginambut dengan menggunakan 2 sepeda motor jenis Yamaha MX King dengan nopol B 3600 PAF, dan satu lagi tidak berplat.
Informasinya untuk pelaku penembakan masih dalam penyelidikan dan analisa sementara masih berkaitan dengan aksi balas dendam atas kejadian dari OAP (anggota Satpol PP) yang lehernya dipotong di wilayah Ilu. Kemudian juga telah terdapat 1 bukti tulisan dalam kertas kecil yang bertulisan dari Goliat Tabuni (GT) yang menyatakan Kabupaten Puncak Jaya masih wilayah kekuasanannya.
Direncanakan untuk korban kritis akan dievakuasi besok menuju RS Bhayangkara Jayapura, sedangkan korban meninggal masih dikoordinasikan dengan pihak keluarga mengenai pemakaman (tempat pemakaman).
(Awaludin)