RUSIA - Di pemakaman Stavropol, Rusia, ada barisan kuburan baru. Gundukan tanah segar ditutupi lautan bunga. Spanduk militer dengan lambang unit elit Rusia menghias kuburan dan berkibar tertiup angin. Pada salib kayu terdapat potret para prajurit, nama mereka dan tanggal kematian mereka.
Prajurit yang dimakamkan di sini kehilangan nyawa mereka setelah 24 Februari lalu ketika dimulainya "operasi militer khusus" Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
Dmitry meletakkan anyelir merah di makam mantan rekan penerjun payungnya, seorang perwira bernama Sergei Tysyachny.
"Dia seperti ayah kedua bagi saya dan anak-anak," kata Dmitry.
"Kami mencintainya, kami menghormatinya dan kami berduka untuknya,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Kremlin bersikeras bahwa serangan militernya di sana diperlukan dan dibenarkan. Namun Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyebutnya sebagai "invasi penuh. yang melanggar piagam PBB".
Baca juga: Jasad Manusia Dicuri di Kuburan, Pelaku Diduga Pemuja Setan
Ada juga kemarahan internasional atas laporan tentang kekejaman militer Rusia dan dugaan kejahatan perang.
Baca juga: Target Pasukan Elit Rusia Spetsnaz: Melenyapkan Pemimpin Ukraina
"Saya tidak percaya palsu ini," kata Dmitry tentang tuduhan kejahatan perang ditujukan terhadap beberapa tentara Rusia.
"Aku tidak akan pernah mempercayai mereka,” ujarnya.