BULAN Ramadan oleh Allah memang dikhususkan, satu tahun sekali ada bulan Ramadan, seperti semacam pendidikan tentara yang waktunya teratur untuk apel, makan, tidur dan sebagaianya dalam menjalankan pelatihannya.
Hal tersebut disampaikan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang dilansir dari Channel Youtube CakNun.com.
"Artinya kalau Ramadan bulan pelatihan, maka puasa yang sejati harus diaplikasikan di dalam kehidupan terus-menerus, kapan saja tanpa harus menunggu Ramadan," ujar Cak Nun yang juga sempat akrab disapa Kiai Mbeling.
Kata Cak Nun, manusia memang sudah terbukti malas dalam menjalankan berbagai macam hal. Karena itu, butuh training seperti Bulan Ramadan.
"Kalau kita enggak diingetin, memang sudah terbukti kebanyakan manusia kata Allah, memang malas berfikir, malas merenung, malas menganalisis sega sesuatu termasuk mentafakuri dirinya sendiri," ujarnya.
"Sehingga, kayak kentongan lah, tong tong tonng..., bangun. Tong tong tong..., makan. Jadi memang Allah menciptakan makhluk yang harus dijewer terus menerus seperti ini. Wong dijewer saja masih enggak puasa apalagi enggak dijewer," imbuhnya.