"Mantra panas selalu menjadi ciri iklim pra-musim di kawasan itu selama April dan Mei. Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan iklim mendorong intensitas panas dari mantra ini membuat suhu yang memecahkan rekor 100 kali lebih mungkin terjadi," terang Nikos Christidis dari Met Office, yang membuat analisis.
"Pada akhir abad ini, peningkatan perubahan iklim kemungkinan akan mendorong suhu rata-rata dengan nilai ini setiap tahun,” lanjutnya.
India dan Pakistan sangat rentan terhadap dampak krisis iklim, terutama dalam hal panas yang ekstrem.
Chandni Singh, dari IPCC, mengatakan awal bulan ini bahwa ada batasan seberapa jauh manusia dapat beradaptasi dengan panas seperti itu, menambahkan bahwa gelombang panas itu "menguji batas kemampuan bertahan hidup manusia."
Para ilmuwan mengatakan bahwa rekor suhu baru kemungkinan telah dicapai di wilayah tersebut selama gelombang panas baru-baru ini.