LONDON - Peristiwa cuaca ekstrem mulai dari gelombang panas yang menyengat hingga hujan lebat yang luar biasa telah menyebabkan pergolakan yang meluas di seluruh dunia tahun ini, dengan ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi.
Dalam tiga bulan terakhir, hujan muson menyebabkan banjir besar di Bangladesh, dan gelombang panas yang brutal membakar sebagian Asia Selatan dan Eropa. Sementara itu, kekeringan berkepanjangan telah menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan di Afrika Timur. Para ilmuwan mengatakan banyak dari kejadian semua ini adalah dampak perubahan iklim.
Pada Selasa (28/6/2022), tim ilmuwan iklim menerbitkan sebuah penelitian di jurnal ‘Environmental Research: Climate’. Para peneliti meneliti peran perubahan iklim yang dimainkan dalam peristiwa cuaca selama dua dekade terakhir.
Baca juga: Jepang Alami Suhu Terpanas dalam 150 Tahun
Temuan mengkonfirmasi peringatan tentang bagaimana pemanasan global akan mengubah dunia kita dan juga memperjelas informasi apa yang hilang.
“Untuk gelombang panas dan curah hujan ekstrim, kami menemukan kami memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang bagaimana intensitas peristiwa ini berubah karena perubahan iklim,” terang penulis studi Luke Harrington, seorang ilmuwan iklim di Victoria University of Wellington.
Baca juga: Perubahan Iklim Picu Gelombang Panas 100 Kali Lebih, Pecahkan Rekor di India dan Pakistan
Namun, yang kurang dipahami adalah bagaimana perubahan iklim memengaruhi kebakaran hutan dan kekeringan.
Untuk makalah ulasan mereka, para ilmuwan menggunakan ratusan studi "atribusi", atau penelitian yang bertujuan untuk menghitung bagaimana perubahan iklim memengaruhi peristiwa ekstrem menggunakan simulasi komputer dan pengamatan cuaca.