Pada konferensi pers, Putin juga membantah tuduhan Johnson jika Putin tidak akan menginvasi Ukraina jika menjadi perempuan.
Dia mengatakan ini "tidak benar". Dia merujuk pada sejarah saat Margaret Thatcher telah "memutuskan untuk memulai permusuhan" dalam Perang Falklands.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar Jerman ZDF, Johnson mengatakan invasi "gila, macho" adalah "contoh sempurna dari maskulinitas beracun" - dan juga menyerukan "lebih banyak wanita di posisi kekuasaan".
Dia pun merujuk pada konflik 1982 antara Inggris dan Argentina atas pulau-pulau Falkland.
"Saya hanya ingin mengingat peristiwa sejarah baru-baru ini, ketika Margaret Thatcher memutuskan untuk memulai permusuhan militer melawan Argentina untuk Kepulauan Falkland,” terangnya.
"Jadi seorang wanita memutuskan untuk memulai permusuhan. Di mana Kepulauan Falkland itu dan di mana Inggris? Dan ini ditentukan oleh ambisi kekaisaran, konfirmasi status kekaisaran mereka,” lanjutnya.
"Oleh karena itu, saya pikir ini bukan kiasan yang sangat tepat untuk apa yang terjadi hari ini, bukan dari perdana menteri Inggris Raya saat ini,” ujarnya.