AMERIKA SERIKAT — Negara Adidaya, Amerika Serikat siap menggelar Peilihan Mid-Term atau Sela pada November 2022 mendatang. Dalam pemilihan ini, dipertaruhkan 435 kursi di DPR dan 35 dari 100 kursi di Senat AS.
Partai Demokrat yang merupakan partai penguasa sekaligus pengusung Joe Biden diprediksi akan terancam, karena pihak oposisi akan lebih bersemangat saat pemilihan sela.
Sebelumnya terdapat analis yang berpendapat, setelah AS berhasil mengatasi pandemi COVID-19 di bawah kepemimpinan Presiden Biden, kedudukan Partai Demokrat akan kuat dan dapat mempertahankan mayoritas mereka.
Tetapi situasi ekonomi yang ditandai dengan tingkat inflasi yang tinggi memupus harapan ini. Diduga harga BBM tidak akan turun sampai penyelenggaraan pemilihan sela tahun ini, meskipun angka pengangguran belum pernah tercatat serendah pada saat ini dan prospek lapangan pekerjaan sangat bagus.
VOA menghubungi Marjono Reksopuro, diaspora Indonesia yang bermukim di Portland, Oregon. Menurut dia, keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini untuk menghapus hak perempuan atas aborsi bisa menjadi berkah untuk Partai Demokrat.
"Believe it or not (percaya nggak), meskipun itu kelihatannya buruk sekali, sebetulnya ada silver lining (prospek bagus) di situ. Silver lining-nya adalah a lot of women (banyak perempuan), para ladies (ibu-ibu) ini kelihatan sekali, mereka akan berusaha mencoba menetralisir efek dari Roe vs. Wade dengan voting (memberi suara ke partai) Demokrat," ujarnya kepada VOA Indonesia.