Penjualan Senjata Api Sangat Ketat di Jepang, Proses Kepemilikan Panjang dan Rumit

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 09 Juli 2022 13:48 WIB
Kepemilikan senjata api sangat panjang dan rumit di Jepang (Foto: Reuters)
Share :

Menurut Small Arms Survey, sebuah proyek dari Graduate Institute of International and Development Studies di Jenewa, itu adalah 0,25 senjata per 100 orang, dibandingkan dengan sekitar 120 senjata per 100 orang di AS.

Penembakan publik terakhir terhadap seorang politisi di Jepang terjadi pada 2007. Kala itu, Walikota Nagasaki, Iccho Ito, ditembak setidaknya dua kali di punggung dari jarak dekat oleh seorang tersangka gangster. Dia meninggal setelah menderita serangan jantung.

Sejak itu, Jepang semakin memperketat kontrol senjatanya, menjatuhkan hukuman yang lebih berat untuk pelanggaran senjata yang dilakukan oleh anggota geng kejahatan terorganisir.

Di bawah revisi, memiliki senjata sebagai bagian dari sindikat kejahatan terorganisir dapat menyebabkan hingga 15 tahun penjara. Lalu memiliki lebih dari satu senjata juga merupakan kejahatan, yang membawa hukuman penjara hingga 15 tahun. Melepaskan tembakan di tempat umum, dapat mengakibatkan hukuman seumur hidup.

Diketahui, Abe ditembak mati pada Jumat (8/7/2022) di kota Nara saat menyampaikan pidato kampanye.

Menurut penyiar publik Jepang NHK, mengutip polisi, tersangka penembakan Abe adalah seorang pria lokal berusia 40-an, yang menggunakan senjata buatan tangan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya