JEPANG - Pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe telah mengejutkan Jepang, yang memiliki salah satu tingkat kejahatan senjata terendah di dunia karena undang-undang kontrol senjata yang sangat ketat.
Kekerasan senjata sangat jarang terjadi di Jepang. Menurut Badan Kepolisian Nasional, pada tahun lalu, Jepang melaporkan hanya satu kematian akibat senjata api, dan total 10 insiden terkait senjata api. Delapan dari 10 yang dilaporkan terkait dengan geng kriminal.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Sydney School of Public Health di University of Sydney, pada 2018, Jepang, negara berpenduduk 125 juta orang, hanya melaporkan sembilan kematian akibat senjata api -- dibandingkan dengan 39.740 tahun itu di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Pembunuhan Tragis Shinzo Abe, Tidak Ada yang Menyadari Keberadaan Pelaku di Belakang Panggung
Di bawah undang-undang senjata api Jepang, satu-satunya senjata yang diizinkan untuk dijual adalah senapan dan senapan angin -- pistol dilarang. Tetapi mendapatkan senjata adalah proses yang panjang dan rumit.
Baca juga: Shinzo Abe Meninggal, Ini Warisan PM Terlama di Jepang
Nancy Snow, Direktur Dewan Industri Keamanan Internasional Jepang, mengatakan kepada CNN bahwa penembakan pada Jumat (8/7/2022) akan mengubah negara itu selamanya.
"Ini bukan hanya langka, tetapi juga benar-benar tak terduga secara budaya," terangnya.
"Orang-orang Jepang tidak dapat membayangkan memiliki budaya senjata seperti yang kita miliki di AS. Ini adalah momen tanpa kata-kata. Saya benar-benar merasa kehilangan kata-kata. Saya berdoa untuk yang terbaik bagi mantan perdana menteri,” lanjutnya.