BEIJING - Seorang reporter media China yang menangis saat melaporkan pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mendapat kecaman di negara asalnya. Warganet China menganggap reaksi emonsional si reporter sebagai tindakan yang “tidak patriotik”.
Zeng Ying, reporter untuk outlet media The Paper menjadi sasaran kecaman warganet di Weibo, laman semacam Twitter di China setelah dia terlihat menahan air mata dan terisak saat melaporkan penembakan Abe di Kota Nara pada Jumat (8/7/2022).
Pasalnya, Abe adalah sosok yang memecah belah dan cenderung tidak disukai warga China karena beberapa tindakannya selama menjabata sebagai perdana menteri Jepang.
Saat menjabat, Abe selalu mengunjungi Kuil Yasukuni yang kontroversial, yang menghormati korban perang Jepang tetapi menyertakan nama-nama ratusan penjahat perang yang dihukum yang melakukan pelanggaran di China. Dia juga menolak meminta maaf atas tindakan yang dilakuan tentara Jepang selama menguasai China pada masa Perang Dunia II.
Beberapa warganet China bahkan tampak gembira dengan penembakan Abe dan setelah kematiannya.
“1,4 miliar orang China, dan hanya Anda yang menangis,” tulis seorang pengguna Weibo sebagaimana dilansir Daily Beast.
"Kami tidak melihat ada reporter Jepang yang menangisi Abe. Kenapa jurnalis China bisa begitu patah hati?," kata komentator lainnya.