Ini Alasan Terbesar Sri Lanka Bangkrut, Warganya Hidup Menyedihkan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 13 Juli 2022 13:30 WIB
Warga harus mengantre gas selama berjam-jam usai Sri Lanka menyatakan bangkrut (Foto: EPA)
Share :

SRI LANKA – Kehidupan menyedihkan terus terjadi di Sri Lanka paska negara itu menyatakan diri bangkrut. Negara yang terletak di Asia Selatan itu pada April lalu menyatakan tidak sanggup membayar utang dan mengakui kebangkrutannya.

Utang Sri Lanka diperkirakan sebesar Rp732 triliun. Ada beberapa faktor yang membuat Sri Lanka bangkrut, salah satunya kebijakan pemerintah yang dinilai tak tepat sasaran.

Dalam beberapa bulan terakhir Sri Lanka diketahui mengalami krisis kebutuhan dasar mulai dari bensin hingga gas untuk memasak. Di Ibu kota Kolombo terdapat antrean panjang untuk membeli tabung gas, harga tabung gas yang awalnya 2.675 rupe atau Rp110.000 kini melonjak naik hingga 5000 rupee atau Rp206.000.

Selain itu Sri Lanka juga mengalami krisis bahan pangan yang bermula sejak dilarangnya impor pupuk kimia pada April 2021 lalu.

Baca juga: Krisis Sri Lanka, Kehidupan Penuh Kesedihan di Negara Bangkrut

Kebijakan ini menyebabkan penurunan drastis hasil panen. Setelah krisis ekonomi terjadi, pemerintah kembali mencabut larangan tersebut dan menjamin ketersediaan pupuk pada musim tanam mendatang.

Baca juga: Negara Bangkrut, Intip Besarnya Utang Sri Lanka

Masalah semakin bertambah ketika Presiden Gotabaya Rajapaksa melakukan pemotongan pajak secara besar-besaran terhadap seluruh rakyat Srilanka yang ditentang oleh mantan menteri keuangan, karena menurutnya dapat menimbulkan kebangkrutan negara.

Namun hal tersebut diabaikan dan berakhir dengan krisis perekonomian Sri Lanka saat ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya