Pengakuan Serdadu Myanmar yang Membunuh dan Rudapaksa Warga Sipil, Diperintahkan Atasan

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 23 Juli 2022 03:05 WIB
Pengakuan serdadu Myanmar yang membunuh dan rudapaksa warga sipil (Foto: BBC)
Share :

Pada saat itu dia dibayar dengan upah yang layak, sebesar 200.000 Khat Myanmar atau sekitar Rp1,6 juta per bulan. Thiha mengingat dengan jelas apa yang terjadi di rumah itu.

Thiha mengaku bergabung dengan militer untuk memperoleh uang, namun dirinya terkejut dengan tindakan yang terpaksa dia lakukan dan kekejian yang dia saksikan.

Dia menyaksikan seorang gadis remaja dikerangkeng di balik jeruji besi, di rumah yang akan dibakar.

"Saya tidak bisa lupa teriakannya, saya masih bisa mendengarnya di telinga saya dan mengenangnya di dalam hati," paparnya.

Ketika dia mengadu kepada kaptennya, dia menjawab, "Saya sudah bilang ke kamu, bunuh semua yang kita lihat".

Mendengar itu, Thiha menembakkan percikan api ke dalam rumah.

Kopral Aung juga berada di sana dan mendengar tangisan gadis remaja tersebut saat dia dibakar hidup-hidup.

"Menyayat hati saat mendengarnya. Kami mendengar suara dia berulang kali selama sekitar 15 menit saat rumah itu dilalap api," kenangnya.

BBC kemudian melacak keluarga gadis remaja tersebut. Salah satu kerabatnya, U Myint, menjelaskan bahwa gadis itu mengalami gangguan jiwa dan ditinggal di rumah selagi orang tuanya bekerja.

"Dia mencoba untuk kabur tapi mereka menghentikannya dan membiarkan dia terbakar," terangnya di depan puing-puing rumah tersebut.

Dia lantas memaparkan nasib sekelompok perempuan muda yang mereka tangkap di Yae Myet.

Seorang perwira, sebagaimana dikenang Thiha, menyerahkan perempuan-perempuan ini kepada bawahannya dan berkata, "Lakukan yang kalian inginkan."

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya