JAKARTA - Amerika Serikat khawatir dengan adanya cacat pada sistem injeksi di kursi pilot pesawat tempur siluman F-35. Menyusul kekhawatiran tersebut, Angkatan Udara Israel pun kemudian menghentikan sementara aktivitas pesawat tempur itu.
Dalam akun Twitter-nya, Angkatan Udara Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat ini akan menjalankan inspeksi dalam beberapa waktu ke depan, sehingga penggunaannya akan dihentikan sementara waktu hingga inspeksi selesai.
BACA JUGA:Keren! Pria Ini Rakit Pesawat Sendiri Lalu Bawa Keluarga Terbang Menjelajah Berbagai Negara
"Dan setiap operasi F-35 akan dilakukan dengan otorisasi khusus dari kepala angkatan udara," tulis tweet itu seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (31/7/2022).
Pengumuman Israel mengikuti pemberitahuan AS terkait kemungkinan cacat pada kartrid bahan peledak dalam sistem ejeksi kursi pelontar pilot di tiga pesawat militer AS, termasuk jet tempur F-35, yang memaksa penghentian sementara operasi di AS.
BACA JUGA:Viral! Ular Masuk Dashboard Motor Seeorang Wanita
Pesawat siluman F-35 ini sendiri diproduksi oleh Lockheed Martin Corp. Pesawat yang dikenal dengan beberapa julukan seperti Joint Strike Fighter dan Adir (bahasa Ibrani artinya perkasa) di Israel.
Mesin tempur ini telah dikirim ke berbagai penjuru dunia. Tercatat sebanyak 820 unit F-35 telah di kirim ke berbagai negara dari total 3.000 unit yang potensial untuk AS dan mitranya.
Angkatan Udara AS sendiri telah memiliki 348 unit dari total 1.763 unit pesawat yang masuk ke dalam daftar investarisnya.
Pentagon juga telah mencapai kesepakatan awal dengan produsen F-35, yaitu Lockheed Martin Corp mengenai kontrak tiga tahun berikutnya untuk 375 lebih pesawat tempur siluman tersebut.
Sementara itu, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS awal tahun ini mengatakan bahwa tingkat kesiapan F-35 untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir telah meningkat sejak 2019 tetapi masih jauh dari tujuan program.
(Nanda Aria)