Sementara itu, pihak otoritas Tigray telah mengecam upaya Uni Afrika itu dan mendesak segera dimulainya kembali layanan telepon, perbankan dan sejumlah layanan lainnya yang sebagian besar terputus sejak perang dimulai. Pernyataan dari otoritas Tigray pada minggu lalu mengecam pemerintah federal yang dinilai tidak tertarik pada perundingan damai.
Konflik tersebut telah menciptakan krisis kemanusiaan bagi jutaan orang yang terdampak pertempuran di Amhara dan kawasan Afar yang bertetangga dengannya. Sementara itu ribuan warga Tigray kini hidup di kamp-kamp pengungsi di Sudan.
(Susi Susanti)