Di masa lalu, negara-negara miskin dengan pertahanan banjir yang lebih lemah atau perumahan berkualitas rendah kurang mampu mengatasi curah hujan yang ekstrem.
Tetapi ilmuwan dampak iklim Fahad Saeed mengatakan kepada BBC News bahwa bahkan sebuah negara kaya akan kewalahan oleh bencana banjir musim panas ini.
"Ini adalah jenis hewan yang berbeda - skala banjir sangat tinggi dan hujan sangat ekstrem, bahkan pertahanan yang sangat kuat pun akan kesulitan," terang Dr Saeed dari Islamabad, Pakistan.
Dia memberikan contoh banjir di Jerman dan Belgia yang menewaskan puluhan orang pada 2021.
Pakistan menerima hampir 190% lebih banyak hujan daripada rata-rata 30 tahun dari Juni hingga Agustus - mencapai total 390.7mm.
Dia mengatakan bahwa layanan meteorologi Pakistan melakukan pekerjaan yang "masuk akal" dalam memperingatkan orang-orang sebelumnya tentang banjir. Dan negara ini memang memiliki beberapa pertahanan banjir tetapi mereka dapat ditingkatkan.
Dr Saeed mengatakan orang dengan jejak karbon terkecil adalah yang paling menderita.
"Para korban tinggal di rumah lumpur dengan hampir tidak ada sumber daya - mereka hampir tidak berkontribusi apa-apa terhadap perubahan iklim," ujarnya.