HERAT - Seorang ulama terkemuka pro-Taliban termasuk di antara 18 orang yang meninggal akibat ledakan di luar sebuah masjid di kota Herat, Afghanistan.
Para pejabat mengatakan Mujib Rahman Ansari meninggal bersama saudara laki-lakinya, anggota keamanannya dan warga sipil yang sedang berkumpul untuk salat dalam dugaan ledakan bunuh diri.
Belum jelas siapa yang berada di balik serangan itu, yang dikecam Taliban sebagai "jahat" dan "pengecut".
Pembunuhan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan tokoh pro-Taliban terkemuka di negara itu.
Baca juga: Update Serangan Masjid Kabul, Korban Meninggal Bertambah Jadi 10 Orang Termasuk Imam Masjid
Menurut polisi, Ansari tiba di masjid Gazargah untuk memimpin salat Jumat ketika seorang pembom bunuh diri mencium tangan ulama dan meledakkan alat peledak.
Baca juga: Serangan Masjid Kabul saat Salat Maghrib, 3 Orang Meninggal dan 27 Terluka
Gambar yang belum diverifikasi di media sosial tampaknya menunjukkan sejumlah mayat berlumuran darah tergeletak di tengah pemandangan kehancuran di luar kompleks masjid di kota Afghanistan barat.
Pejabat setempat mengatakan sedikitnya 23 orang terluka dalam serangan itu, tetapi laporan lokal menunjukkan jumlah korban bisa jauh lebih banyak.