Geger Pembunuhan dengan Kuman di India, Wabah yang Tewaskan 12 Juta Jiwa dalam 22 Tahun

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 13 September 2022 05:02 WIB
Kasus pembunuhan Amarendra Pandey membuat India mencekam. (BBC)
Share :

SUATU sore pada 26 November 1933, seorang pria bertubuh kecil berjalan dengan cepat melewati seorang tuan tanah muda di sebuah stasiun kereta Kolkata (dulu disebut Kalkuta, India) yang penuh sesak dengan orang.

Amarendra Chandra Pandey (20) merasakan nyeri seperti ditusuk di lengan kanannya saat pria yang mengenakan khadi-jubah kain katun tenunan kasar khas India yang dipopulerkan oleh Mahatma Gandhi-menghilang di balik keramaian orang di stasiun Howrah.

"Seseorang menusuk saya," tukasnya, melansir BBC, Selasa (13/9/2022).

Namun, dia memutuskan meneruskan perjalanan ke kediaman keluarganya di Pakur, distrik yang sekarang bertetangga dengan Negara Bagian Jharkhand.

Seorang kerabat yang menemani perjalanannya menyarankan Amarendra singgah di kota itu dan melakukan uji darah.

Namun saudara tirinya, Benoyendra, yang berusia 10 tahun lebih tua dan tiba di stasiun itu tanpa diminta, "menganggap insiden itu remeh" dan membujuknya untuk tak menunda perjalanan.

Tiga hari kemudian, seorang dokter memeriksa Amarendra — yang kemudian kembali ke Kolkata setelah mengalami demam — dan melihat "sesuatu yang tampak seperti bekas jarum suntik" di area dia merasa ditusuk.

Selama beberapa hari setelahnya, Amarendra panas tinggi, mengalami bengkak di ketiak, dan menampakkan tanda-tanda awal penyakit paru-paru. Di malam 3 Desember, dia jatuh ke keadaan koma. Pagi harinya, dia meninggal dunia.

Dokter memastikan Amarendra tewas karena pneumonia. Tapi hasil lab yang keluar setelah dia meninggal dunia menunjukkan adanya Yersinia pestis, bakteri mematikan penyebab wabah, di dalam darahnya.

Ditularkan oleh tikus dan kutu, wabah bakteri telah membunuh lebih dari 12 juta orang di subbenua India pada 1896-1918.

Kematian karena wabah menurun sekitar setengah juta pada 1929-1938, dan tidak ada wabah lain tercatat terjadi di Kolkata sejak 3 tahun sebelum Amarendra meninggal dunia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya