“Informasi yang diberikan UNAMA tidak benar… tidak ada yang ditahan,” kata Karimi dalam pernyataan kepada wartawan.
“Ada perkumpulan perempuan di Kandahar, dan ketika mereka dimintai penjelasan, ternyata mereka pegawai PBB, setelah itu mereka dibebaskan,” jelasnya.
Karimi tidak menjelaskan pertemuan apa yang dimaksud atau berapa banyak perempuan yang hadir.
Tuduhan UNAMA hanya berselang beberapa jam setelah seorang pakar utama PBB memperingatkan kondisi HAM di negara itu telah menurun di segala bidang.
Richard Bennett, pelapor khusus HAM di Afghanistan, di Jenewa mengatakan perempuan dan anak-anak perempuan, khususnya, telah mengalami “kemunduran yang mengejutkan” dalam hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya mereka sejak Taliban berkuasa.
“Tidak ada negara di dunia di mana perempuan dan anak perempuan dengan begitu cepat kehilangan hak asasi manusia mereka semata-mata karena gender,” terangnya.