RUSIA - Direbutnya kembali Kota Izyum oleh tentara Ukraina mengungkap sejumlah dugaan kekejaman yang dilakukan tentara Rusia. Salah satu korbannya adalah warga Sri Lanka di kota tersebut bernama Dilujan Paththinajakan.
“Saya tak pernah menyangka akan bisa keluar dari kota ini dalam keadaan hidup,” terangnya, dikutip BBC.
Dilujan adalah satu dari tujuh warga Sri Lanka yang ditangkap tentara Rusia di Izyum Mei lalu.
Mereka ditangkap saat berjalan kaki saat menyelamatkan diri dari kota tempat mereka menetap, Kupiansk di Ukraina timur laut, ke rumah famili mereka di Kharkiv.
Baca juga: Ukraina Klaim Pukul Mundur Pasukan Rusia, Rebut Kembali Wilayah Seluas 6.000 Km Persegi
Jarak Kupiansk-Kharkiv diketahui sekitar 120 kilometer. Mereka ditangkap tentara Rusia saat melewati pos pemeriksaan pertama.
Baca juga: Rusia Dakwa 92 Tentara Ukraina Lakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Tangan mereka diikat, mata mereka ditutup dengan kain dan dibawa perusahaan peralatan mesin di Vovchansk, di dekat perbatasan Rusia.
Penangkapan di pos pemeriksaan ini menjadi awal dari masa-masa sulit selama empat bulan. Warga Sri Lanka ini menjadi tawanan, pekerja paksa, dan bahkan disiksa.
Padahal, saat meninggalkan Sri Lanka, mereka berharap bisa melanjutkan studi atau mencari pekerjaan.