HONG KONG – Para peneliti di China telah berhasil mengkloning serigala Arktik liar dan berharap teknologi genetik kontroversial sekarang dapat digunakan untuk membantu menyelamatkan spesies lain yang terancam saat dunia menuju krisis kepunahan.
Pada Senin (19/9/2022), perusahaan yang berbasis di Beijing Sinogene Biotechnology meluncurkan klon serigala betina, yang dinamai Maya oleh para ilmuwan. Ini menandai umurnya 100 hari sejak ia lahir pada 10 Juni lalu.
Perusahaan mengatakan Maya, serigala abu-abu-coklat dengan ekor lebat, dalam kondisi sehat. Selama konferensi pers, perusahaan menunjukkan video Maya bermain dan beristirahat.
Baca juga: Ilmuwan Berhasil Kloning Tikus dari Sel Kulit
"Setelah dua tahun upaya yang sungguh-sungguh, serigala Arktik berhasil dikloning. Ini adalah kasus pertama dari jenisnya di dunia," kata Mi Jidong, manajer umum perusahaan, pada konferensi pers, dikutip media pemerintah China, dikutip CNN.
Baca juga: China Berhasil Lahirkan Babi Pertama di Dunia yang Dikloning Robot
Serigala Arktik, juga dikenal sebagai serigala putih atau serigala kutub, adalah subspesies serigala abu-abu yang berasal dari tundra Arktik Tinggi, di Kepulauan Arktik utara Kanada.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), status konservasinya - metrik yang digunakan untuk menentukan seberapa dekat suatu spesies dengan kepunahan - dianggap berisiko rendah, karena habitat Arktiknya cukup jauh untuk menghindari pemburu.
Tetapi perubahan iklim semakin mengancam pasokan makanannya, sementara pembangunan manusia seperti jalan dan jaringan pipa merambah wilayahnya.