PM Israel Terang-terangan Dukung Solusi Dua Negara di PBB, Ternyata Ini Alasannya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 29 September 2022 16:47 WIB
Perdana Menteri Israel Yair Lapid berbicara di Sidang Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, 22 September 2022. (Foto: Reuters)
Share :

TEL AVIV – Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyerukan Solusi Dua Negara sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik antara Zionis dengan Palestina.

Ini merupakan pertama kalinya, dalam beberapa tahun, seorang pemimpin Israel mengangkat Solusi Dua Negara di Majelis Umum PBB, sekaligus dukungan bagi usulan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk penyelesaian konflik secara damai tersebut.

"Sebuah kesepakatan dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita," kata Lapid dalam pidatonya, Kamis, (22/9/2022).

Dia menambahkan kesepakatan apa pun akan dikondisikan pada negara Palestina yang damai yang tidak akan mengancam Israel.

Namun, pidato dan dukungan Lapid terhadap Solusi Dua Negara itu justru tidak mendapat respons positif dari Palestina. Banyak yang menyatakan tidak yakin dengan keseriusan Israel untuk mengambil langkah ke arah Solusi Dua Negara.

Menurut sejumlah pengamat, pidato Lapid itu hanyalah sebuah “pertunjukan” demi mendapat dukungan menjelang pemilihan umum (Pemilu) Israel pada 1 November 2022.

Berkomitmen pada Solusi 2 Negara, AS Ambil Langkah Pulihkan Hubungan dengan Palestina : Okezone News

Ahmad Rafiq Awwad, seorang profesor ilmu politik di Universitas Al-Quds, mengatakan pidato Lapid "tidak serius" dan "tidak menawarkan apa-apa". Dilansir dari Xinhua, Awwad mengatakan bahwa Lapid membutuhkan suara dari warga Israel-Arab dan dukungan dari partai-partai kiri untuk menang dalam pemilihan berikutnya, sehingga dia menggunakan Sidang Majelis Umum PBB sebagai kesempatan untuk mempromosikan kampanyenya.

Media Israel memprediksi bahwa pemilihan November kemungkinan akan menjadi duel antara Lapid dan Benjamin Netanyahu, yang mengepalai blok sayap kanan Likud dan menjabat sebagai perdana menteri dari 1996 hingga 1999 dan dari 2009 hingga 2021.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya