Kebakaran Besar Landa Penjara Terkenal Iran, Suara Ledakan dan Tembakan Terdengar

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 16 Oktober 2022 12:49 WIB
Asap terlihat mengepul dari Penjara Evin di Teheran, Iran. (Foto: Twitter)
Share :

TEHERAN - Kebakaran besar terjadi di Penjara Evin di Teheran, Iran pada Sabtu, (15/10/2022). Penjara itu terkenal menampung tahanan politik, jurnalis, dan warga negara asing. 

Video yang dibagikan secara online menunjukkan api dan asap di lokasi di Teheran, dan suara tembakan serta ledakan dapat terdengar.

BACA JUGA: Selidiki Kematian Mahsa Amini, Iran Bentuk Tim Investigasi dan Pencari Fakta

Seorang pejabat yang dikutip oleh media pemerintah mengatakan situasinya terkendali, tetapi rekaman video tampaknya menunjukkan api terus berlanjut setelah ini.

Iran telah dicengkeram selama berminggu-minggu oleh protes anti-pemerintah.

Protes pertama kali meletus bulan lalu setelah kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun dalam tahanan polisi. Para pejabat mengatakan dia meninggal karena serangan jantung, tetapi keluarganya membantahnya, mengatakan dia dipukuli oleh polisi moral.

Sejauh ini belum diketahui apakah insiden di Penjara Evin terkait dengan demonstrasi baru-baru ini. Tetapi hal itu mungkin saja terjadi karena ratusan pengunjuk rasa telah dikirim ke Evin.

Media pemerintah menyatakan keduanya tidak terkait, mengutip seorang pejabat yang menyalahkan "elemen kriminal" atas kebakaran tersebut. Delapan orang terluka, menurut laporan kentor berita pemerintah, IRNA.

BACA JUGA: Aturan Berhijab di Iran, Warga Asing dan Non-Muslim Juga Wajib Kenakan Jilbab

Berbicara dari dalam penjara, gubernur Teheran mengatakan kepada TV pemerintah bahwa ada kerusuhan di sayap penjara yang menampung penjahat kecil, dan situasinya sekarang benar-benar tenang.

Gambar yang dibagikan oleh IRNA dilaporkan menunjukkan kerusakan di dalam penjara setelah kebakaran.

Rekaman dramatis api dan asap pertama kali diposting di media sosial pada Sabtu malam.

Tembakan dan ledakan terdengar di beberapa video, dan di video lain terdengar orang di luar penjara meneriakkan "matilah diktator" - salah satu slogan utama gerakan protes anti-pemerintah.

Keluarga beberapa tahanan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat menghubungi kerabat mereka melalui telepon, yang biasanya dapat mereka lakukan, dan koneksi internet di sekitar penjara tampaknya telah terputus.

Warga negara ganda Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori keduanya ditahan di penjara Evin selama beberapa tahun atas tuduhan mata-mata, yang mereka bantah, sebelum pembebasan mereka awal tahun ini.

Penjara itu telah lama dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi Barat. Human Rights Watch menuduh pihak berwenang di penjara menggunakan ancaman penyiksaan dan hukuman penjara tanpa batas waktu, serta interogasi panjang dan penolakan perawatan medis bagi para tahanan.

Sekelompok peretas yang menyebut diri mereka Edalat-e Ali (Keadilan Ali) memposting video pada Agustus tahun lalu dari rekaman pengawasan yang bocor dari penjara Evin yang menunjukkan penjaga memukuli atau menganiaya narapidana.

Beberapa pemerintah asing yang warganya ditahan di penjara telah menyatakan keprihatinannya.

Seorang juru bicara departemen luar negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya mengikuti peristiwa dengan "urgensi", sementara menteri keamanan Pemerintah Inggris menyebutnya sebagai "perkembangan yang sangat mengkhawatirkan".

Sejak kematian Amini lima minggu lalu, gelombang protes melanda Iran dalam tantangan paling berani terhadap Republik Islam itu sejak didirikan pada 1979.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya