ANKARA - Empat puluh satu orang tewas akibat ledakan di tambang batu bara di Turki utara. Upaya penyelamatan yang berlangsung selama 20 jam berakhir dengan penemuan mayat terakhir.
Sebelumnya, menteri dalam negeri Turki mengatakan 58 orang bekerja di tambang itu ketika ledakan terjadi pada Jumat, (14/10/2022) berhasil diselamatkan atau keluar sendiri. Suleyman Soylu mengatakan 10 orang masih dirawat di rumah sakit dan satu orang lain dipulangkan.
BACA JUGA: Ledakan Tambang Batu Bara, 25 Orang Meninggal dan Lusinan Korban Terjebak
Diwartakan BBC, sekira 110 orang berada di tambang pada saat ledakan pada Jumat, hampir setengah dari mereka berada di kedalaman lebih dari 300m.
Kru darurat telah bekerja sepanjang malam, menggali batu untuk mencoba menjangkau orang yang selamat.
Rekaman video menunjukkan para penambang muncul dengan mata hitam disertai oleh penyelamat di fasilitas di Amasra, di pantai Laut Hitam.
Keluarga dan teman-teman yang hilang juga terlihat di tambang, dengan cemas menunggu kabar dari orang yang mereka cintai.
BACA JUGA: Tanaman Ajaib Ditemukan di Turki, Jadi Obat Mujarab Zaman Romawi Kuno
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengunjungi situs di Provinsi Bartin, bersama dengan menteri lainnya, dan memastikan orang terakhir yang hilang telah ditemukan tewas.
Pihak berwenang mengatakan jaksa Turki telah meluncurkan penyelidikan penyebab ledakan tetapi indikasi awal adalah bahwa ledakan itu disebabkan oleh fireamp, sebuah istilah yang mengacu pada metana yang membentuk campuran bahan peledak di tambang batu bara.