YAMAN - Kelaparan telah bertahun-tahun menyengsarakan kehidupan ratusan ribu anak di Yaman. Kini, perang antara kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran dan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang diperkirakan akan meningkat setelah berbulan-bulan gencatan senjata yang lemah, dikhawatirkan akan mempeparah situasi itu.
Joyce Msuya, Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan kemanusiaan, mengatakan di kota Hodeida, dengan populasi sekitar 3 juta, Rumah Sakit (RS) al-Thawra menerima 2.500 pasien setiap harinya, termasuk anak-anak yang mengalami kekurangan gizi parah. Hal ini dungkapkannya saat dia mengunjungi fasilitas itu bulan ini.
Baca juga: Kekeringan Parah di Tanduk Afrika, Nyaris 1 Juta Orang Terancam Kelaparan
Sekitar 2,2 juta anak Yaman di bawah usia 5 tahun diketahui menderita kelaparan. Lebih dari setengah juta orang mengalami kekurangan gizi parah. PBB mengatakan sekitar 1,3 juta wanita hamil atau menyusui mengalami kekurangan gizi parah tahun ini.
Baca juga: 238 LSM Internasional di 75 Negara Peringatkan 1 Orang Mati Kelaparan per 4 Detik di Dunia
''Ini adalah salah satu kunjungan paling menyedihkan yang pernah saya lakukan dalam kehidupan profesional saya,'' kata Msuya dalam video yang dirilis PBB, dikutip VOA.
''Ada kebutuhan yang sangat besar. Setengah dari rumah sakit Yaman tidak berfungsi, atau mereka benar-benar hancur oleh perang. Kami membutuhkan lebih banyak dukungan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak, wanita dan pria di Yaman,” lanjutnya.