UNHCR mendaftar lebih dari 183.000 pengungsi dan pencari suaka di Malaysia. Mereka termasuk hampir 106.000 warga Rohingya dan 52.000 orang lainnya dari kelompok etnis yang melarikan diri akibat konflik dan penganiayaan di Myanmar.
Pengamat mengatakan, setidaknya 17.500 orang ditahan di 21 pusat penahanan imigrasi di seluruh negeri, termasuk lebih dari 1.500 anak-anak. Badan Pengawas HAM melaporkan, Malaysia secara paksa memulangkan lebih dari 2.000 warga negara Myanmar sejak April, lebih dari setengahnya dalam dua bulan terakhir.
“Kami terus berdialog dan terlibat dengan pihak berwenang di sana tentang hal ini. Dan ini adalah campur tangan berkelanjutan yang kami lakukan, tetapi saya tidak memiliki umpan balik lebih dari itu. Namun kami melanjutkan campur tangan kami dengan pihak berwenang dan berharap ini akan berhenti," kata Mantoo.
Badan pengungsi PBB mengulangi seruannya kepada negara-negara lain di kawasan untuk terus memberi perlindungan kepada warga negara Myanmar yang melarikan diri demi keselamatan. Ia juga mendesak pemerintah Malaysia untuk mengakhiri praktik penahanan tanpa batas waktu terhadap pencari suaka dan pengungsi dari Myanmar.
(Fakhrizal Fakhri )