Didampingi oleh puluhan polisi antihuru-hara, jenazah itu lantas diizinkan masuk ke dalam penjara, di mana saudara perempuannya, Carmen, (50), diberi waktu lima menit untuk mengucapkan perpisahan terakhirnya.
Carmen baru menjalani satu tahun dari 18 tahun masa hukuman penjaranya karena menculik putri mantan Presiden Raul Cubas pada 2004.
Kementerian Kehakiman mengizinkan hal itu untuk “alasan kemanusiaan,” kata Taboada, yang mengungkapkan bahwa pada 2010, jasad putra seorang narapidana juga diizinkan dibawa ke penjara sebelum dimakamkan.
Sementara itu, EPP sendiri telah disalahkan atas pembunuhan sekira 80 tentara, polisi dan warga sipil, serta penculikan lebih dari selusin orang.
(Rahman Asmardika)