Rusia Hujani Kota-Kota Ukraina dengan Rudal Setelah Keluar dari Kesepakatan Ekspor Gandum

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 31 Oktober 2022 17:47 WIB
Kapal-kapal komersial yang menjadi bagian dari kesepakatan ekspor gandum menunggu untuk melintas Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 31 Oktober 2022. (Foto: Reuters)
Share :

KIEV - Ledakan terdengar di Ibu Kota Kiev pada Senin, (31/10/2022) dan pihak berwenang Ukraina melaporkan serangan rudal Rusia di seluruh negeri. Serangan ini terjadi setelah Moskow menyalahkan Kiev atas serangan terhadap armada Laut Hitam dan menarik diri dari kesepakatan untuk mengizinkan pengiriman gandum Ukraina.

Rusia dan Ukraina keduanya merupakan pengekspor makanan terbesar di dunia, dan blokade Rusia terhadap pengiriman biji-bijian Ukraina menyebabkan krisis pangan global awal tahun ini.

“Rudal Rusia lainnya menghantam infrastruktur kritis Ukraina. Alih-alih bertempur di medan perang, Rusia memerangi warga sipil,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebagaimana dilansir Reuters.

"Jangan membenarkan serangan ini dengan menyebut mereka sebagai 'tanggapan'. Rusia melakukan ini karena masih memiliki rudal dan keinginan untuk membunuh warga Ukraina."

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan rudal telah menghantam infrastruktur energi di Kiev dan kota-kota lain, menyebabkan pemadaman listrik dan pemutusan kiriman air.

“Rusia tidak tertarik pada pembicaraan damai, atau keamanan pangan global. Satu-satunya tujuan Putin adalah kematian dan kehancuran.”

BACA JUGA: Geng Motor 'Bajak' Pasokan Senjata untuk Ukraina, Selundupkan ke Eropa

Tidak ada tanggapan segera dari Moskow, yang menuduh Kiev menyerang Armada Laut Hitamnya di pelabuhan Krimea dengan 16 pesawat tak berawak pada Sabtu, (29/10/2022). Awal bulan ini, Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak dimulainya perang di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya, dalam apa yang dikatakan sebagai tanggapan terhadap serangan di jembatannya ke Krimea.

Ukraina tidak membenarkan atau membantah berada di balik serangan terhadap armada Rusia, kebijakan khasnya untuk insiden di Krimea.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia "memperas dunia dengan kelaparan" dengan menarik diri dari kesepakatan ekspor makanan yang dinegosiasikan oleh PBB dan Turki.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya