Maksud pradigma baru adalah pembelajaran yang dirancang sesuai dengan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi. Dengan begitu, siswa dapat belajar sesuai kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.
4. Perencanaan Berbasis Data
Perencanaan dilakukan berbasis data yang bersumber dari refleksi diri sekolah. Diawali dengan membuat laporan potret kondisi kualitas pendidikan, kemudian menjadikannya sebagai bahan refleksi diri. Tahap selanjutnya merencanakan program perbaikan dan diakhiri dengan pendampingan oleh UPT dan/atau ekspert.
5. Digitalisasi Sekolah
Sekolah akan menggunakan berbagai platform digital dengan tujuan meminimalkan kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, serta melakukan pendekatan yang telah disesuaikan.
Untuk implementasi sekolah penggerak di Jakarta, Angkatan 1 sedang dalam tahap pelaksanaan implementasi dengan berbagai kegiatan pendampingan dari Kementerian. Sedangkan Sekolah Penggerak Angkatan 2 baru selesai tahap Pendidikan Kilat (Diklat) Komite Pembelajaran Program Sekolah Penggerak (PSP) dan sedang memasuki tahap pengimbasan diklat. Sementara, Sekolah Penggerak Angkatan 3 sedang menjalani seleksi tahap 2 (Simulasi Mengajar dan Wawancara) yang dilaksanakan secara langsung oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemdikbudristek.
Dalam melaksanakan Program Sekolah Penggerak, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menempuh langkah-langkah sebagai berikut: