Derin, manajer sebuah hotel di gang 200 meter dari jalan raya, sedang menunggu panggilan telepon.
"Saya tidak takut," katanya.
"Tapi saya marah," ujarnya yang menggambarkan dirinya sendiri pendukung oposisi.
"Marah karena negara saya menemukan dirinya dalam situasi seperti itu lagi,” terangnya.
Seperti diketahui, Istiklal Avenue telah dihantam di masa lalu selama kampanye serangan pada 2015-2016 yang menargetkan Istanbul dan kota-kota lain termasuk ibu kota Ankara.
Pemboman itu sebagian besar disalahkan pada kelompok Negara Islam dan militan Kurdi yang dilarang, dan menewaskan hampir 500 orang dan melukai lebih dari 2.000.
(Susi Susanti)