Biden memperingatkan Arab Saudi akan konsekuensi langkah tersebut, yang disebut para pembantunya di Gedung Putih sebagai upaya untuk membantu Partai Republik, oposisinya di pemerintahan, beberapa hari menjelang pemilu Kongres AS, di mana inflasi menjadi isu utama yang menyita perhatian pemilih.
Arab Saudi bersikeras bahwa langkah itu hanya diambil atas pertimbangan faktor ekonomi. Akan tetapi, tindakan Saudi tetap membuat Biden marah, apalagi dirinya mengambil risiko politik Juni lalu saat mengunjungi Arab Saudi dalam misi untuk memastikan pasokan minyak.
Saat masih menjadi calon presiden, Biden sempat berjanji akan menjauhi Pangeran MBS, yang merupakan sekutu dekat mantan Presiden AS Donald Trump, atas isu-isu HAM yang menjeratnya.
Data intelijen AS yang sudah diungkap ke publik menyatakan bahwa sang pangeran memerintahkan pembunuhan dan pemutilasian jurnalis Saudi yang menetap di AS, Jamal Khashoggi.
(Susi Susanti)