UKRAINA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin "memanfaatkan musim dingin" untuk meyebabkan penderitaan yang luar biasa.
"Setelah berjuang di medan perang, Moskow sekarang mengadopsi strategi pengecut dan tidak manusiawi yang menghukum pria, wanita, dan anak-anak Ukraina," katanya, dikutip BBC.
Layanan darurat mengatakan di wilayah Zaporizhzhia selatan, seorang bayi yang baru lahir tewas ketika sebuah rudal menghantam unit bersalin.
Baca juga: Suhu Anjlok di Bawah Titik Beku, WHO Peringatkan Jutaan Nyawa Terancam di Ukraina pada Musim Dingin
Jenderal Valeriy Zaluzhniy - komandan angkatan bersenjata Ukraina - mengatakan 67 rudal jelajah diluncurkan oleh Moskow, dengan pertahanan udara berhasil mencegat 51 rudal itu.
Baca juga: Serangan Rusia Hancurkan Sistem Energi, Pengungsi Ukraina Dilarang Kembali pada Musim Dingin Ini
Militer Ukraina mengatakan Rusia juga mengerahkan drone serangan lagi.
Kementerian energi Ukraina mengatakan sbagian besar pembangkit listrik termal dan hidro-listrik Ukraina juga terpaksa ditutup.
Presiden Prancis Emmanuel Macron men-tweet bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil merupakan kejahatan perang, mengikuti komentar serupa dari AS.
Sebelumnya Parlemen Eropa menunjuk Rusia sebagai "negara sponsor terorisme" atas serangannya ke Ukraina.
Segera setelah resolusi parlemen disahkan, situs web majelis Strasbourg langsung down karena diduga diretas oleh serangan peretas "pro-Kremlin".
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak mengomentari serangan selama kunjungan ke ibu kota Armenia Yerevan, tetapi menyatakan bahwa "masa depan dan keberhasilan operasi khusus" - istilah Moskow untuk perangnya di Ukraina - "tidak diragukan lagi".
Moskow mengatakan bahwa menyerang jaringan listrik Ukraina dapat melemahkan kemampuan Kyiv untuk melawan dan mendorong para pemimpinnya ke meja perundingan.
(Susi Susanti)